Review

Info
Studio : STX Entertainment/EuropaCorp
Genre : Action, Adventure, Fantasy
Director : Luc Besson
Producer : Luc Besson, Virginie Besson-Silla
Starring : Dane DeHaan, Cara Delevingne, Clive Owen, Rihanna, Ethan Hawke

Jumat, 04 Agustus 2017 - 12:05:37 WIB
Flick Review : Valerian and the City of a Thousand Planets
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2178 kali


Berlatar belakang pada abad ke-28 di sebuah stasiun luar angkasa bernama Alpha dimana jutaan makhluk hidup dari berbagai planet hidup saling berdampingan, Valerian and the City of a Thousand Planets berkisah mengenai pasangan agen khusus dari satuan kepolisian manusia, Major Valerian (Dane DeHaan) dan Sergeant Laureline (Cara Delevingne), yang mendapat tugas untuk melindungi atasan mereka, Commander Arün Filitt (Clive Owen). Sial, dalam masa penjagaan tersebut, Commander Arün Filitt kemudian diculik oleh sekelompok makhluk yang identitas dan jejaknya sama sekali tidak diketahui oleh satuan kepolisian. Sergeant Laureline bahkan kemudian kehilangan jejak Major Valerian setelah pesawatnya mengalami kerusakan ketika berusaha mengejar kelompok penculik. Kini, Sergeant Laureline harus mencari cara untuk dapat menemukan kembali dan menyelamatkan Major Valerian dan Commander Arün Filitt sekaligus mencari tahu mengenai siapa sebenarnya kelompok penculik tersebut.

Diarahkan oleh Luc Besson (Lucy, 2014) dengan naskah cerita yang ia garap sendiri berdasarkan seri komik Valérian and Laureline karya Pierre Christin dan Jean-Claude Mézières, Valerian and the City of a Thousand Planets sebenarnya menyimpan potensi yang begitu kuat untuk menjadi sebuah presentasi fiksi ilmiah sekelas film-film semacam seri film Star Wars maupun Star TrekAvatar (James Cameron, 2009) atau bahkan film klasik garapan Besson sendiri, The Fifth Element (1995). Besson mampu menggarap penampilan Valerian and the City of a Thousand Planets untuk mampu berada di tingkat yang sama atau bahkan menyaingi kualitas film-film tersebut. Departemen produksi dan artistik film hadir dengan kualitas yang memuaskan: mulai dari tata sinematografi yang memanjakan mata, komposisi musik yang seringkali berhasil menambah elemen ketegangan di setiap adegan hingga tata rias dan kostum yang akan mampu meyakinkan setiap penonton bahwa mereka sedang menikmati sebuah kisah petualangan yang berada di masa depan.

Sayangnya, keberhasilan di departemen produksi gagal untuk disertai dengan kekuatan penceritaan yang mumpuni. Walau memulai Valerian and the City of a Thousand Planets dengan premis yang menarik – meskipun terdengar begitu familiar – serta adegan pembuka yang cukup spektakuler, Besson kemudian tidak mampu untuk melanjutkan atau mengembangkan pengisahannya dengan cukup kuat. Konflik utama yang telah dikenalkan pada paruh awal pengisahan secara perlahan kemudian memudar dan menghilang begitu saja ditutupi oleh barisan konflik sekunder yang harus diakui tidak terasa begitu esensial pengisahannya dan dapat saja dihilangkan – dengan resiko mempersingkat durasi presentasi film menjadi hanya sepanjang 60 menit. Ketika Besson akhirnya mengembalikan fokus penceritaannya pada konflik utama di paruh ketiga film, antusiasme penonton pada Valerian and the City of a Thousand Planets jelas terasa menurun. Tidak benar-benar buruk namun tampil tanpa meninggalkan kesan yang kuat dan mengikat.

Seperti datarnya penyajian cerita, karakter-karakter dalam Valerian and the City of a Thousand Planets juga tampil tanpa pendalaman karakterisasi yang memadai. Banyak karakter yang hadir untuk kemudian menghilang begitu saja dalam jalan cerita – termasuk plot romansa antara kedua karakter utama yang terasa sebagai tempelan belaka. Dampaknya, departemen akting yang sebenarnya berisi nama-nama pemeran yang sebenarnya sangat menjanjikan seperti Owen, Ethan Hawke, Kris Wu dan Rutger Hauer hadir dengan penampilan yang begitu terbatas. DeHaan dan Delevingne sendiri tampil tidak mengecewakan dalam menghidupkan karakter yang mereka perankan. Namun, chemistry yang hadir antara keduanya begitu minimalis sehingga hubungan antara kedua karakter yang dikisahkan begitu erat satu sama lain gagal untuk tampil meyakinkan. Besson setidaknya mampu memanfaatkan kehadiran Rihanna dengan baik. Dalam penampilan yang cukup singkat, Rihanna berhasil menghadirkan penampilan komikal yang cukup mengesankan.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.