Review

Info
Studio : Original Film, One Race Films
Genre : Action
Director : Justin Lin
Producer : Neal H. Moritz, Vin Diesel, Clayton Townsend
Starring : Vin Diesel, Paul Walker, Dwayne Johnson, Michelle Rodriguez, Luke Evans, Tyrese Gibson

Sabtu, 25 Mei 2013 - 13:02:46 WIB
Flick Review : Fast & Furious 6
Review oleh : Taufiqur Rizal (@TarizSolis) - Dibaca: 1580 kali


Fast Five menutup gelaran kisahnya melalui sebuah ‘post-credits scene’ dengan kandungan twist yang terbilang mengejutkan. Salah satu tokoh utama dalam franchise Fast & Furious, Letty Ortiz (Michelle Rodriguez), yang sebelumnya dikira telah tutup usia dalam sebuah kecelakaan... rupanya masih segar bugar! Ini jelas pertanda akan adanya sekuel. Dengan penutup yang membangkitkan rasa penasaran semacam ini – khususnya di kalangan fans seri ini – maka kehadiran Fast & Furious 6 pun sangat diantisipasi. Pertanyaan seperti, ‘apakah yang sesungguhnya terjadi kepada Letty?’ hingga ‘akankah ada adegan fenomenal yang melibatkan brankas seperti sang predesesor?’ pun menyeruak. Dengan ekspektasi yang membuncah setelah sebuah jilid terbaik dari franchise – yang menyelamatkannya dari keterpurukan – beban serta tanggung jawab yang diemban oleh Justin Lin, yang juga menggarap Fast Five, pun kian berat. Seri keenam ini kudu lebih epik dari sebelumnya! Bisakah? Well... saya harus mengatakan, sayangnya tidak. Lin masih belum mampu melampaui pencapaian yang telah ditorehkannya di film sebelumnya. 
 
Usai aksi pembobolan brankas di film sebelumnya, Dominic Toretto (Vin Diesel) dan rekan-rekannya sanggup hidup sejahtera dan bergelimangan harta. Tim pun menyambut kehadiran anggota baru setelah Brian (Paul Walker) dan Mia (Jordana Brewster) dikarunia momongan. Sepertinya ini akan menjadi sebuah kisah ‘happily ever after’ dengan para tokoh yang mencoba untuk lebih menikmati hidup dengan memutuskan pensiun dan menghindari serangkaian masalah. Tapi... tentu saja tidak ada ketenangan di sini karena ini adalah seri ‘Fast and Furious’! Kekacauan lain siap untuk diciptakan, namun untuk sekali ini, bukan Dominic dan tim yang menjadi sumber masalah, melainkan Owen Shaw (Luke Evans), mantan tentara khusus Inggris yang beralih ‘profesi’ menjadi kriminal kelas kakap. Agen Diplomatic Security Service (DSS), Luke Hobbs (Dwayne Johnson), yang sebelumnya adalah musuh utama dari Dominic, kali ini berpihak kepadanya. Hobbs meminta bantuan Dominic untuk menangkap Owen dengan imbalan berupa amnesti – atau pengampunan. Meski ini sesuatu yang teramat dibutuhkan oleh Dominic, akan tetapi tujuan utama Dominic menerima permintaan Hobbs tidak lain karena Letty yang ternyata telah menjadi bagian dari tim Owen. 

Memang, Fast & Furious 6 tidak sesuai dengan ekspektasi banyak pihak khususnya setelah Fast Five – yang merupakan tonggak kebangkitan dari franchise yang sebelumnya diprediksi akan semakin tenggelam – yang sedemikian seru dan menyenangkan. Akan tetapi, ini tidak berarti segalanya menjadi lembek dan hambar. Sama sekali tidak. Fast & Furious 6 adalah apa yang Anda harapkan dari sebuah ‘summer blockbuster’. Disesaki dengan aksi gila-gilaan tiada henti yang digeber sejak menit pertama hingga sebuah penutup yang (lagi-lagi) membangkitkan rasa penasaran serta suntikan humor dengan kadar yang lebih tinggi. Jelas, ini adalah sebuah ‘crowd pleaser’. Lin membawa adegan aksi dalam film ke tingkatan yang lebih ekstrim dan penuh dengan kegilaan. Apabila sebelumnya ada brankas yang ‘berjalan-jalan’ di jalan raya, maka kali ini Anda akan diberi sajian dimana terdapat tank yang dengan seenaknya menghantam mobil-mobil pribadi di jalan tol seolah-olah itu hanyalah mainan serta sebuah adegan kebut-kebutan di landasan pacu dalam sebuah klimaks mendebarkan yang turut diramaikan oleh sebuah pesawat terbang. 

Di samping adegan aksi yang, mau tak mau kudu diakui, semakin sinting serta (tentu saja) tak bisa diterima oleh logika, Lin pun memberikan porsi lebih untuk adegan baku hantam. Yah... inilah yang menjadi highlight dari jilid ini! Tatkala adegan pengejaran serta balap cepat di jalanan kota London pada malam hari yang kemudian dipermanis dengan tabrakan dan ledakan tidak cukup untuk membuat Anda terpuaskan di dalam gedung bioskop, maka ucapkan selamat datang kepada adegan adu jotos yang digarap dengan cermat dan intens. Perkelahian dengan tangan kosong yang berlangsung di stasiun subway London ini melibatkan Letty dengan Riley (Gina Carano), rekan Hobbs, serta Roman (Tyrese Gibson) dan Han (Sung Kang) dari tim Dominic melawan Jah (Joe Taslim – yang kita kenal melalui peran sebagai Sersan Jaka di The Raid) dari tim Owen. Penonton pun sanggup dibuat untuk menahan nafas selama beberapa detik, gregetan, hingga akhirnya bertepuk tangan serta tertawa terbahak-bahak setelah mengetahui hasil akhir. Benar-benar seru. 

Hanya saja, keputusan Lin dan Chris Morgan, penulis skrip, untuk memberi ruang lebih kepada sisi drama demi memberi penekanan terhadap adanya sedikit banyak perubahan dalam diri Dominic berdampak pada ritme film yang berjalan agak melambat dibanding biasanya. Ada potensi untuk menciptakan rasa jenuh dalam beberapa paruh awal film. Demi menyiasati ini, maka dihadirkanlah celetukan-celetukan konyol dari Tyrese Gibson yang mulutnya susah untuk dikontrol dan Ludacris (sebagai Tej) demi mencairkan rasa jenuh serta ketegangan. Ini efektif. Tidak pernah terperosok ke dalam kubangan yang menjengkelkan dan mengganggu. Tyrese Gibson dan Ludacris, bergabung bersama dengan Joe Taslim (dialog ‘hantam mereka!’ bisa jadi akan dikenang oleh penonton Indonesia), adalah ‘scene stealer’ dalam film. Kehadiran mereka malah terasa lebih kuat ketimbang Owen Shaw – selaku villain utama – yang mudah dilupakan. Di saat Tyrese Gibson, Ludacris, dan Joe Taslim, menampakkan diri di layar... maka bersiaplah untuk memperoleh hiburan maksimal. 

Sekalipun pada akhirnya Fast & Furious 6 tidak mampu menandingi Fast Five yang luar biasa asyik itu (terlebih untuk adegan brankas) dan laju film agak sedikit melambat dari biasanya, tapi ini tetaplah sebuah sajian di musim panas yang menghibur. Ada perpaduan manis antara gelaran aksi gila-gilaan (serta menggelikan) yang tiada berkesudahan hingga mencapai klimaks yang menegangkan dan ‘post-credits scene’ mencengangkan yang mengingatkan Anda untuk menonton ulang jilid-jilid sebelumnya demi menyegarkan ingatan dengan humor-humor lucu nan konyol pemancing tawa renyah. Seru!

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.