Review

Info
Studio : Warner Bros. Pictures
Genre : Animation, Comedy, Family
Director : George Miller
Producer : George Miller, Bill Miller, Doug Mitchell
Starring : Elijah Wood, Alecia Moore, Ava Acres, SofĂ­a Vergara, Brad Pitt, Matt Damon

Sabtu, 10 Desember 2011 - 13:28:01 WIB
Flick Review : Happy Feet Two
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2672 kali


Lima tahun kemudian, banyak orang masih merasa penasaran mengapa Happy Feet (2006) mampu merebut Academy Awards di kategori Best Animated Feature dari tangan film-film animasi yang lebih superior seperti Cars (2006) dan Monster House (2006). Film animasi perdana karya sutradara asal Australia, George Miller, tersebut sebenarnya bukanlah sebuah karya yang buruk. Jalan cerita yang berkisah mengenai usaha seekor penguin untuk membuktikan kemampuan dirinya kepada orangtua dan anggota kelompoknya – dan disertai dengan banyak tarian dan nyanyian – mampu dirangkai dengan tampilan visual yang apik. Namun, jika dibandingkan tata visual yang dicapai Disney/Pixar lewat Cars – walaupun dituding memiliki jalan cerita yang tergolong  lemah – serta usaha Sony Pictures untuk menghadirkan sebuah kisah horor yang ternyata mampu bekerja dengan baik pada Monster House, Happy Feet jelas berada pada beberapa tingkatan di bawah dua film animasi kompetitornya tersebut.

Pun begitu, kesuksesan kritikal dan komersial yang berhasil dicapai oleh Happy Feet jelas merupakan sebuah alasan kuat bagi Warner Bros. untuk merilis sekuel bagi film animasi tersebut. Happy Feet Two masih memfokuskan kisahnya pada Mumble (Elijah Wood) yang kini telah menikah dengan Gloria (Alecia Moore) dan memiliki seorang putera bernama Eric (Ava Acres). Seperti halnya Mumble di masa kecilnya, Erik juga sedang menghadapi permasalahan diri yang cukup rumit ketika harus menunjukkan kemampuan menari yang ia miliki di hadapan komunitas penguin di tempat ia berasal. Tarian pertamanya, yang disaksikan orangtua, teman-teman dan banyak orang lainnya, berakhir dengan memalukan. Erik akhirnya menjadi sosok yang pemalu dan lebih memilih untuk mengucilkan dirinya dari dunia luar.

Sebagai ayah yang baik, dan merasa pernah berada di posisi yang sama, Mumble terus berusaha agar Erik mau membuka diri dan menyadari bahwa seluruh potensi yang ia miliki sebenarnya telah ada di dalam dirinya. Ketika Erik dan dua sahabatnya, Brodicia (Meibh Campbell) dan Atticus (Lil P-Nut), mengikuti perjalanan Ramon (Robin Williams) ke Adélie-Land, Erik bertemu dengan The Mighty Sven (Hank Azaria), seekor penguin yang begitu dipuja oleh seisi komunitas penguin yang tinggal di daerah tersebut dan memiliki kemampuan untuk terbang. Erik kemudian begitu memuja The Mighty Sven yang dinilainya begitu kharismatik dan berniat untuk mempelajari cara untuk dapat terbang – suatu hal yang jelas memberikan masalah lain bagi Mumble. Sementara itu, sebuah bencana alam siap untuk terjadi dan akan mengubah kehidupan seluruh komunitas penguin di daerah Antartika.

Harus diakui, naskah cerita yang ditulis oleh George Miller bersama Gary Eck, Warren Coleman dan Paul Livingston tidak berada terlalu jauh dari pakem yang telah ditetapkan di seri sebelumnya. Masih berkisah mengenai sebuah usaha untuk pembuktian diri, namun kali ini lebih diperluas dengan kisah hubungan antara ayah dan anak yang lebih luas serta perjalanan hubungan karakter-karakter utamanya dengan beberapa karakter pendukung yang muncul di sepanjang penceritaan kisah. Sayangnya, tak satupun dari kisah yang dihadirkan akan mampu membuat penonton setidaknya merasa peduli dengan karakter-karakter tersebut akibat usangnya tema cerita ‘pembuktian diri kepada dunia’ tersebut dan tidak adanya sebuah inovasi dari cara menyampaikan tema cerita tersebut.

Happy Feet Two juga menampilkan sebuah kisah tambahan yang bertema sama namun diceritakan dari kisah dua ekor udang bernama Bill dan Will yang diisisuarakan oleh Brad Pitt dan Matt Damon. Secara struktur cerita, kisah Bill and Will the Krill sama sekali tidak berhubungan dengan kisah utama dalam film Happy Feet Two. Kisah tersebut seperti hadir hanya sebagai penghibur dan penyedia aliran hiburan dalam film ini. Namun, walaupun hanya hadir sebagai sebuah suplemen cerita, petualangan yang dialami oleh Bill and Will the Krill mampu tampil lebih menyenangkan dari kisah utama Happy Feet Two. Tidak akan mengherankan jika di masa yang akan datang, penonton akan dapat menyaksikan sebuah film khusus yang menceritakan petualangan Bill and Will the Krill atau setidaknya sebuah film serial animasi televisi seperti yang didapatkan para Penguins of Madagascar dari film animasi Madagascar.

Walau lemah dari sisi penulisan naskah, Happy Feet Two mampu hadir cukup gemilang dari sisi tata produksinya. Tampilan visual yang ditampilkan di sepanjang 117 menit film ini cukup memukau. Begitu pula dengan susunan musik dan lagu yang dipilihkan untuk mengisi di setiap adegan. Cukup mampu untuk menebus datarnya jalan cerita yang ditampilkan Happy Feet Two. Dari sisi pengisi suara, nama-nama seperti Elijah Wood, Alecia Moore, Robin Williams, Hanz Azaria hingga Hugo Weaving mampu tampil mengisi setiap karakter yang mereka perankan, walaupun tak satupun dari karakter vokal yang hadir tampil istimewa dibandingkan dengan lainnya. Justru Bard Pitt dan Matt Damon yang mampu menjadikan karakter mereka, Bill and Will the Krill, menjadi karakter yang berhasil mencuri perhatian di setiap kehadiran mereka di setiap adegan berkat dialog-dialog yang tajam, lucu dan interpretasi dari Pitt dan Damon yang komikal.

Menghadirkan kualitas tampilan visual yang cukup meningkat dari seri sebelumnya, sayangnya Happy Feet Two justru muncul dengan penulisan naskah yang terlalu datar. Hadirnya karakter-karakter baru dengan sederetan kisahnya juga tidak mampu membantu meningkatkan intensitas Happy Feet Two untuk setidaknya berhasil memberikan hiburan yang layak bagi penonton film ini. Well… setidaknya penonton akan dapat merasa jauh terhibur lewat suplemen kisah petualangan Bill and Will the Krill yang hadir di sepanjang kisah serta kumpulan interpretasi baru dari deretan lagu-lagu populer yang dipilihkan untuk menghiasi setiap adegan di film ini. Bukan sebuah film animasi yang dapat tampil dengan kualitas istimewa, namun setidaknya masih mampu untuk memberikan beberapa momen yang menyenangkan.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.