Feature


Sabtu, 15 September 2018 - 18:23:13 WIB
Film Terbaru Mouly Surya Diadaptasi dari Novel Karya Mochtar Lubis
Diposting oleh : Taufiqur Rizal (@TarizSolis) - Dibaca: 736 kali

Usai melepas Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) yang direspon sangat positif oleh kritikus dunia, Mouly Surya diketahui tengah mempersiapkan sebuah film baru. Ini tentu berita yang sangat membahagiakan bagi para penggemarnya mengingat selama ini Mouly membutuhkan jeda waktu yang cukup panjang untuk melepas karya baru. Sebagai contoh, Fiksi yang menandai debutnya sebagai sutradara film panjang dirilis pada tahun 2008 sementara What They Dont Talk About When They Talk About Love dilepas di tahun 2013.

Menurut bocoran dari Mouly, film terbarunya ini kemungkinan besar baru akan dipertontonkan ke hadapan publik pada tahun 2020 mendatang. Mouly beserta tim akan menghabiskan tahun ini untuk mengembangkan naskah sekaligus menemukan jajaran pemain yang dirasa cocok untuk mengisi peran. Proses produksi direncanakan untuk resmi dimulai pada tahun depan. Berdasar sekelumit bocoran ini, mungkin tidak sedikit dari kalian yang bertanya-tanya, "apa yang membuat proses persiapan ini berlangsung begitu lama?"

Tak seperti tiga film terdahulu arahannya yang didasarkan pada cerita asli, materi narasi untuk film terbaru dari sutradara penggenggam Piala Citra ini akan diekranisasi dari sebuah novel. Tidak sembarangan novel, melainkan novel sastra rekaan sastrawan Mochtar Lubis yang kerap dianggap sebagai pencapaian terbaiknya di dunia karya sastra yakni Jalan Tak Ada Ujung. Novel yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1952 ini bercerita mengenai perjuangan seorang guru sekolah dasar bernama Isa yang membantu para gerilyawan.

Menilik materinya yang berlatar perang kemerdekaan Indonesia, ini berarti untuk pertama kalinya pula bagi Mouly untuk menggarap film yang bersentuhan dengan sejarah Indonesia dan tidak memiliki latar era kekinian. Itulah mengapa, meskipun Mouly mengakui bahwa dia selalu ingin menggarap film adaptasi dari buku, menyukai film-film peperangan, dan menyebut karya Mochtar Lubis ini sebagai sebuah karya yang sinematik, Mouly tak mau terburu-buru dalam menggarap Jalan Tak Ada Ujung. Terlebih, karya sastra ini terbilang sakral.

Mouly mengusahakan untuk membuat para penonton filmnya kelak mampu merasakan pengalaman yang sama seperti ketika membaca versi bukunya. Ini jelas menjadi sebuah tantangan tersendiri baginya dan Rama Adi (penulis naskah). Mereka dituntut untuk turut mempelajari konteks sejarah dalam penggarapan naskah lantaran novel ini dianggapnya mampu membuat pembacanya punya gambaran situasi di zaman perang kemerdekaan Indonesia. Esensi pengalaman di zaman itu yang ingin diinterpretasikan olehnya.

Kolaborasi Mouly dengan sang suami, Rama Adi, dalam penulisan naskah ini merupakan yang kedua kalinya seusai Marlina si Pembunuh dalam Empar Babak. Disamping Rama, Mouly juga sekali lagi bekerja sama dengan Fauzan Zidni yang menduduki kursi produser untuk mewujudkan film produksi Cinesurya Pictures dengan Go-Studio ini.


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.