Feature


Sabtu, 03 November 2018 - 16:31:25 WIB
Amanda, Film Drama Prancis, Raih Tokyo Grand Prix di TIFF 2018
Diposting oleh : Taufiqur Rizal (@TarizSolis) - Dibaca: 1646 kali

Sebuah laporan dari Daniel Irawan (@danieldokter)

Mengumumkan para pemenang kompetisinya pada Jumat, 2 November 2018, film drama Prancis Amanda arahan sutradara Mikhael Hers berhasil meraih Tokyo Grand Prix/The Governor of Tokyo Award, penghargaan tertinggi Tokyo International Film Festival (TIFF) ke-31 sekaligus piala untuk skenario terbaik.

Amanda merupakan sebuah drama humanis yang mengisahkan kehidupan David (diperankan Vincent Lacoste), pria muda yang harus merawat Amanda (Isabel Multrier), putri kakaknya, Sandrine (Ophelia Kolb) yang tewas dalam serangan teroris di Paris. Sebelumnya, Amanda sudah ditayangkan di Venice International Film Festival pada Agustus lalu di segmen kompetisi Orizzonti Selection.

Hers, sutradara Perancis yang sebelumnya sudah membesut film This Summer Feeling (official selection di Rotterdam 2016) dan Memory Lane (official selection di Locarno 2010), dalam kemunculannya di TIFF mengatakan bahwa ia ingin menggambarkan sebuah kisah sedih di tengah kehidupan modern Paris setelah peristiwa penyerangan teroris.

Film Before the Frost karya sutradara Michael Noer (Papillon 2018) dari Denmark memenangkan Special Jury Prize. Film yang ber-setting di abad ke-19 ini mengisahkan soal seorang petani miskin (diperankan Jesper Christensen) yang terpaksa menikahkan putrinya dengan tuan tanah kaya raya. Untuk perannya, Christensen juga meraih piala untuk Aktor Terbaik TIFF ke-31.

Sementara drama gelap soal prostitusi dan perdagangan manusia di pinggiran Napoli, Italia, The Vice of Hope (Il Vizio Della Speranza) membawa Edoardo De Angelis memenangkan Sutradara Terbaik. Aktris sekaligus istrinya, Pina Turco, juga meraih piala untuk Aktris Terbaik di kategori Kompetisi Internasionalnya.

Salah satu highlight TIFF tahun ini, biopic pebalet Rusia Rudolf Nureyev yang menarik fokus ke kisah nyata Nureyev meminta suaka ke Perancis meninggalkan negaranya, The White Crow – karya penyutradaraan ketiga dari Ralph Fiennes, juga memenangkan piala untuk Kontribusi Artistik. Fiennes juga ikut bermain sebagai mentor Nureyev di film ini.

Penghargaan berdasarkan pengumpulan suara penonton, Best Audience Award tahun ini dimenangkan oleh film Another World. Drama Jepang karya sutradara Junji Sakamoto yang menampilkan aktor ternama mereka, Goro Inagaki, mengisahkan tentang kehidupan 3 pria di pengujung usia 30-an.

Di segmen Asian Future, pemenangnya masing-masing adalah film produksi China A First Farewell karya sutradara Lina Wang untuk Film Terbaik, sementara penghargaan The Spirit of Asia Award yang dipersembahkan oleh mitra TIFF, The Japan Foundation Asia Center, dimenangkan oleh sutradara Huang Huang lewat film seni bela diri berjudul Wushu Orphan.

Menjadi ajang kompetisi untuk sineas-sineas independen Jepang, piala untuk Film Terbaik di segmen Japanese Cinema Splash dianugerahkan buat film Lying to Mom karya sutradara Katsumi Nojiri, sementara kategori Sutradara Terbaik diraih oleh Masaharu Take untuk film The Gun dan Seiji Tanaka untuk film Melancholic.

Terakhir, Tokyo Gemstone Award yang dipersembahkan TIFF untuk talenta-talenta akting dalam deretan film-film peserta kompetisinya memilih 4 pemenang; Mai Kiryu (Jepang) dari film The Chrysanthemum and the Guilotine, Lien Binh Phat (Vietnam) dari film The Tap Box, Karelle Tremblay (Kanada) dari film The Fireflies are Gone dan Nijiro Murakami (Jepang) dari film The Gun.

Ditutup pada Sabtu, 3 November 2018 dengan penayangan ulang film-film pemenang dan film penutup Godzilla: The Planet Eater, dari keseluruhan 181 film yang ditayangkan tahun ini, total audiens TIFF ke-31 berjumlah 62.125 orang.


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.