Sebuah kabar gembira datang dari sutradara penggenggam Piala Citra, Joko Anwar. Disela-sela kesibukannya mempersiapkan Gundala Putra Petir yang direncanakan untuk dirilis di bioskop tanah air pada tahun 2019 mendatang, sutradara Pengabdi Setan ini mengumumkan sejumlah proyek film lain yang siap untuk digarapnya dalam beberapa tahun ke depan melalui akun media sosial miliknya.

View this post on Instagram

Sebagian project film saya sampai beberapa tahun ke depan dengan Ivanhoe Pictures, film company berpusat di L.A. yang produce Crazy Rich Asians, The Wailing, The Chaser, Yellow Sea, etc. Untuk project ini, Ivanhoe Pictures akan bekerja sama dengan film studio Indonesia Base Entertainment (@shantyharmayn, @aourachandra, @bensoebiakto), perusahaan film Korea Selatan CJ Entertainment, dan film studio Indonesia Rapi Films (@sunilgsamtani) dan Logika Fantasi (@tiahasibuan_) Tiga film ini adalah Impetigore, The Vow, dan Ghost in the Cell.

A post shared by Joko Anwar (@jokoanwar) on Sep 10, 2018 at 7:51pm PDT

Tercatat, sedikitnya ada tiga judul film yang telah dipastikan akan ditangani secara langsung oleh Joko dalam penulisan naskah maupun penyutradaraan. Ketiga judul tersebut antara lain Impetigore yang rasa-rasanya telah menjadi salah satu proyek Joko yang paling dinantikan oleh para penggemar untuk direalisasikan sedari beberapa tahun silam, lalu The Vow beserta Ghost in the Cell.

Yang istimewa, demi mewujudkan judul-judul tersebut, Joko memperoleh dukungan dari rumah produksi Ivanhoe Pictures yang baru-baru ini turut berpartisipasi dalam penggarapan Crazy Rich Asians. Sebagai rekanan, Ivanhoe Pictures menggandeng CJ Entertainment, BASE Entertainment, beserta Rapi Films. Empat perusahaan ini nantinya akan berkolaborasi dalam hal pendanaan, produksi, sekaligus distribusi untuk tiga proyek film yang telah dipersiapkan.

“Menggabungkan keahlian dari perusahaan produksi internasional yang sudah mapan seperti Ivanhoe dan CJ Entertainment dengan perusahaan lokal yang terampil, BASE Entertainment dan Rapi Films, yang memiliki pemahaman penting tentang penonton Indonesia adalah usaha kolektif yang menarik bagi perusahaan kami,” kata John Penotti selaku Presiden Ivanhoe Pictures seperti dikutip oleh Variety.

Kerjasama ini tentunya mendapat sambutan hangat dari Shanty Harmayn, CEO sekaligus co-founder dari BASE Entertainment, yang sebelumnya terlibat dalam pembuatan beberapa film Indonesia seperti Kulari Ke Pantai (2018), Sang Penari (2011), dan Garuda di Dadaku (2009). Menurutnya, kerjasama ini memungkinkan bagi terciptanya sebuah tontonan dalam negeri yang berkualitas dan mampu menjangkau penonton di pasar internasional.

“Para mitra dinamis ini berbagi visi kami untuk menciptakan konten yang menarik bagi pasar Indonesia yang berkembang pesat, serta untuk audiens internasional yang lebih besar,” papar Shanty Harmayn.

Hingga tulisan ini diturunkan, masih belum diketahui secara pasti film pertama yang akan direalisasikan oleh Joko dalam kaitannya dengan proyek ini. Mengingat saat ini Joko sedang berada ditengah tahapan produksi Gundala Putra Petir yang diproduksi oleh Screenplay Films dan Bumilangit Studios, maka besar kemungkinan proyek-proyek ini baru akan resmi dijalankan pada tahun 2019.