Usai meluncurkan film biopik dari sang pahlawan pejuang emansipasi wanita, Kartini, pada tahun lalu, kini sutradara peraih Piala Citra lewat Get Married (2007) dan Brownies (2005), Hanung Bramantyo, diketahui tengah mempersiapkan film biopik dari Raja Keraton Mataram yang memimpin pertempuran melawan kompeni di Batavia, Sultan Agung.

Diberi tajuk Sultan Agung The Untold Story: Tahta, Perjuangan, dan Cinta, film kolosal kepahlawanan yang melibatkan lebih dari 500 pemain dan kru ini diproduksi oleh Mooryati Soedibyo Cinema bersama Dapur Film. Pendiri PT Mustika Ratu Tbk dan Yayasan Putri Indonesia, Mooryati Soedibyo, bertindak selaku produser eksekutif.

"Saya berharap, generasi muda bisa mengambil nilai-nilai dari film ini, termasuk strategi dan semangat patriotisme Sultan Agung untuk diterapkan di masa kini. Film ini akan memberikan inspirasi kegigihan semangat juang masyarakat Indonesia secara keseluruhan terutama kalangan generasi muda yang hidup di tengah gempuran modernisasi. Agar nilai-nilai luhur sejarah, patriotisme, nasionalis, dan humanis tetap dijaga dan dipertahankan sebagai identitas bangsa," ujar Mooryati.

Untuk menghidupkan sosok Sultan Agung, Hanung mengamanatkannya pada Ario Bayu. Barisan pemain yang ikut terlibat dalam memeriahkan Sultan Agung The Untold Story: Tahta, Perjuangan, dan Cinta antara lain Adinia Wirasti, Putri Marino, Anindia Kusuma Putri, Asmara Abigail, Marthino Lio, Christine Hakim, Deddy Sutomo, Rukman Rosadi, Teuku Rifnu Wikana serta Lukman Sardi. 

Nantinya, disamping menyoroti sepak terjang Sultan Agung dalam melawan Belanda, film turut menyoroti kehidupan pribadi sang karakter tituler termasuk kisah asmaranya dengan seorang perempuan cantik bernama Roro Lembayung yang diperankan oleh Adinia Wirasti sebelum akhirnya menikahi Kanjeng Ratu Batang (Anindia Kusuma Putri).

"Jadi ada semangat perjuangan melawan penjajah namun juga romantika percintaan Sultan Agung saat muda sebelum akhirnya menikah dengan Kanjeng Ratu Batang. Pada November hingga Desember lalu kita sudah membangun bangunan seperti keraton dan bangunan lain untuk kepentingan pengambilan gambar yang nantinya lokasi berada di Kabupaten Kulonprogo. Jadi lokasi pengambilan gambar terbanyak di Yogyakarta," papar Hanung.

Tahapan produksi dari Sultan Agung The Untold Story: Tahta, Perjuangan, dan Cintayang berlangsung di Jogja, Solo, dan Jakarta diharapkan dapat rampung pada bulan Maret mendatang. Filmnya sendiri akan tayang di berbagai jaringan bioskop tanah air pada tahun 2018 ini.